Kolostrum adalah susu pertama yang dihasilkan setelah melahirkan dan mengandungi banyak immunoglobulin, rantai antimicrobial (lactoferrin dan lactoperoxidase) serta molekul bioaktif lain termasuk faktor pertumbuhan.
“Untuk mudahnya mengenali ciri-ciri kolostrum ialah cairan kolostrum seperti susu, kental dan berwarna lebih kuning. Biasanya kolostrum sudah dihasilkan pada tahap akhir kehamilan sehingga selepas melahirkan dan sampailah hari ke-7 kelahiran,” dr. Johannes Ridwan T. Sugiarto, SpA, DPPS.
Sebagai cairan yang pertama kali keluar, jumlah kolostrum memang sedikit, namun sesuai dengan keperluan bayi yang baru lahir. Kerana jumlahnya terbatas, sangat penting bagi ibu terus memberikan susu kepada bayi yang baru lahir.
Dengan memberikan susu secara terus, bayi dapat juga mendorong keberhasilan susu sehingga kolostrum yang mungkin terserap juga dapat diberikan kepada bayi makin banyak.
Sayangnya masih banyak kaum ibu yang masih tidak tahu dan tidak faham bagaimana pembentukan kolostrum yang sebenarnya. Ibu yang baru melahirkan juga sering menganggap bahawa mereka tiada susu atau kurang susu untuk diberikan pada bayi. Akibatnya ia tidak segera memberikan kolostrum pada bayinya. Sebenarnya ibu yang melahirkan sememangnya mempunyai susu, tetapi terdapat peringkat penghasilan susu yang perlu ibu-ibu tahu.
Fungsi Kolostrum :
Seperti halnya susu, kolostrum merupakan sumber zat gizi yang lengkap dan bermutu, antara lain adalah :
- Kolostrum kaya akan sel aktif imun (kekebalan) tubuh, antibodi, dan protein lainnya. Jadi kolostrum memberikan ‘imunisasi pertama’, degan erti kata lain melindungi banyak infeksi. Dan hal ini tentunya membantu mengatur perkembangan sistem imun bayi.
- Zat imun yang utama adalah immunoglobulin yang bisa mencegah dan melawan bakteri, virus dan racun. Immunoglobulin (IgA) berperanan sebagai pelindung di area yang mudah diserang bakteria yakni selaput paru-paru dan usus. IgA juga bermanfaat untuk menampal lubang pada usus bayi yang belum terbentuk sempurna.
- Kolostrum mengandung sel darah putih (leukosit) dalam jumlah besar yang dapat melawan bakteria dan virus.
- Melindungi bayi karena kolostrum mengandungi zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih banyak dibanding susu matang (mature).
- Kolostrum juga berfungsi sebagai nutrisi penting yang lengkap bagi bayi.
- Kolostrum mengandungi faktor pertumbuhan yang membantu kematangan saluran pencernaan bayi untuk berfungsi efektif. Sehingga kuman dan zat alergi sulit masuk ke badan bayi.
- Kolostrum mengandungi enzim-enzim pencernaan yang belum mampu dihasilkan tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Sehingga membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang memang belum sempurna.
- Kolostrum merangsang bayi agar terjadi gerakan usus sehingga mekonium (tinja bayi yang berwarna hitam) cepat dikeluarkan dari usus. Hal ini dapat mengatasi masalah zat dalam tubuh bayi yang menyebabkan bayi kuning (bilirubin) atau dapat mengurangi kelebihan bilirubin. Kelebihan bilirubin terjadi kerana belum sempurnanya mekanisme pengaturan jumlah sel darah merah pada tubuh bayi.
- Kolostrum kaya dengan vitamin A dan E yang membantu melindungi mata dan mengurangkan infeksi. Di samping itu, kolostrum juga mengandung vitamin B6, B12, C, D dan K, dan mineral, terutamanya zat besi dan kalsium.
- Kolostrum juga mengandungi beberapa zat dalam jumlah yang tinggi seperti natrium, kalium dan kolesterol. Kombinasi zat ini ampuh untuk perkembangan jantung, otak serta sistem saraf pusat bayi.
Patut Diperhatikan!
- Berikanlah kolostrum sebanyak dan sedini mungkin atau sesegera mungkin pada hari-hari pertama bayi lahir, kerana sangat besar manfaatnya pada bayi.
- Tidak perlu terkejut jika kolostrum yang keluar pertama kali jumlahnya sangat sedikit. Hal tersebut wajar kerana disesuaikan dengan keperluan bayi ketika baru lahir.
- Kolostrum memberikan manfaat yang penting untuk kelanjutan hidup bayi.
- Selain itu, juga kolostrum dapat mengurangkan kemungkinan menularnya penyakit pencernaan dan pernafasan, seperti asma.
Diolah dari : (Sumber: Mom & Kiddie)
(tty)
